Oseana, Volume XXX, Nomor 3, 2005 : 21 - 26

ISSN 0216-1877

OKSIGEN TERLARUT (DO) DAN KEBUTUHAN OKSIGEN BIOLOGI (BOD) SEBAGAI SALAH SATU INDIKATOR UNTUK MENENTUKAN KUALITAS PERAIRAN Oleh : Salmin 1 ) ABSTRACT DISSOLVED OXYGEN (DO) AND BIOLOGICAL OXYGEN DEMAND (BOO) AS INDICATOR TO DETERMINE WATER QUALITY. All animal need oxygen for the metabolism in their cells. Oxygen takes apart in oxydation and reduction process of chemical matter to be the simple compound. Atmosphere and photosynthesis by product are the main source of oxygen in waters. Dissolved oxygen (DO) and biological oxygen demand (BOO) are the most important parameter of water quality. DO and BOD are determined by iodometry titration or electro chemical with DO meter apparature.

PENDAHULUAN

daerah estuarin ini kondisi perairannya dinamis karena menerima beban dari daratan dan debit air sungai. Pada daerah ini akan terjadi proses fisika dan kimia. Bahan organik dan anorganik yang terbawa aliran sungai menjadikan estuarin sebagai perairan yang subur. Sesuai dengan perkembangan penduduk dan pembangunan, maka fungsi sungai akan mendapat beban limbah rumah tangga, pertanian, perikanan, industri dan transportasi. Limbah ini tujuan akhimya ke perairan estuarin. Pencemaran air adalah penambahan unsur atau organisme laut kedalam air, sehingga pemanfaatannya dapat terganggu. Pencemaran air dapat menyebabkan kerugian ekonomi dan sosial, karena adanya gangguan oleh adanya zat-zat beracun atau muatan bahan organik yang berlebih. Keadaan ini akan menyebabkan oksigen terlarut dalam air pada kondisi yang

Estuarin merupakan daerah ekosistem pesisir yang produktif, tapi lingkungannya paling mudah terganggu akibat dari kegiatan manusia, maupun proses alamiah. Kegiatan manusia sebagai bentuk kegiatan pembangunan akan berdampak pada ekosistem, baik secara langsung maupun tidak langsung. Dampak yang tidak langsung akan dirasakan sebagai adanya kerusakan pada ekosistem, misalnya pencemaran dari air buangan. Hampir semua air yang digunakan oleh manusia, baik yang digunakan untuk konsumsi maupun industri akan menghasilkan air buangan yang pada gilirannya jika tidak diproses secara benar akan menimbulkan dampak pencemaran. Perairan estuarin adalah sebagai tujuan akhir dari suatu aliran sungai, sehingga di 1)

Bidang Dinamika Laut, Pusat Penelitian Oseanografi-LIPI, Jakarta

21

kritis, atau merusak kadar kimia air. Rusaknya kadar kimia air tersebut akan berpengaruh terhadap fungsi dari air. Besarnya beban pencemaran yang ditampung oleh suatu perairan, dapat diperhitungkan berdasarkan jumlah polutan yang berasal dari berbagai sumber aktifitas air buangan dari proses-proses industri dan buangan domestik yang berasal dari penduduk. Telah banyak dilakukan penelitian tentang pengaruh air buangan industri dan limbah penduduk terhadap organisme perairan, terutama pengaruhnya terhadap ikan. Akibat yang ditimbulkan antara lain dapat menyebabkan kelumpuhan ikan, karena otak tidak mendapat suplai oksigen serta kematian karena kekurangan oksigen (anoxia) yang disebabkan jaringan tubuh ikan tidak dapat mengikat oksigen yang terlarut dalam darah (JONES, 1964). Untuk mengetahui kualitas air dalam suatu perairan, dapat dilakukan dengan mengamati beberapa parameter kimia, sepeti oksigen terlarut (Dissolved Oxygen = DO) dan kebutuhan oksigen biologis (Biological Oxygen Demand = BOD). Tulisan ini lebih difokuskan pada dua parameter dimaksud.

kadar oksigen dalam air laut akan bertambah dengan semakin rendahnya suhu dan berkurang dengan semakin tingginya salinitas. Pada lapisan permukaan, kadar oksigen akan lebih tinggi, karena adanya proses difusi antara air dengan udara bebas serta adanya proses fotosintesis. Dengan bertambahnya kedalaman akan terjadi penurunan kadar oksigen terlarut, karena proses fotosintesis semakin berkurang dan kadar oksigen yang ada banyak digunakan untuk pernapasan dan oksidasi bahan-bahan organik dan anorganik Keperluan organisme terhadap oksigen relatif bervariasi tergantung pada jenis, stadium dan aktifitasnya. Kebutuhan oksigen untuk ikan dalam keadaan diam relatif lebih sedikit apabila dibandingkan dengan ikan pada saat bergerak atau memijah. Jenis-jenis ikan tertentu yang dapat menggunakan oksigen dari udara bebas, memiliki daya tahan yang lebih terhadap perairan yang kekurangan oksigen terlarut (WARDOYO, 1978). Kandungan oksigen terlarut (DO) minimum adalah 2 ppm dalam keadaan nornal dan tidak tercemar oleh senyawa beracun (toksik). Kandungan oksigen terlarut minimum ini sudah cukup mendukung kehidupan organisme (SWINGLE, 1968). Idealnya, kandungan oksigen terlarut tidak boleh kurang dari 1,7 ppm selama waktu 8 jam dengan sedikitnya pada tingkat kejenuhan sebesar 70 % (HUET, 1970). KLH menetapkan bahwa kandungan oksigen terlarut adalah 5 ppm untuk kepentingan wisata bahari dan biota laut (ANONIMOUS, 2004). Oksigen memegang peranan penting sebagai indikator kualitas perairan, karena oksigen terlarut berperan dalam proses oksidasi dan reduksi bahan organik dan anorganik. Selain itu, oksigen juga menentukan khan biologis yang dilakukan oleh organisme aerobik atau anaerobik. Dalam kondisi aerobik, peranan oksigen adalah untuk mengoksidasi bahan organik dan anorganik dengan hasil akhirnya adalah nutrien yang pada akhirnya dapat memberikan kesuburan perairan. Dalam kondisi anaerobik, oksigen yang dihasilkan akan

OKSIGEN TERLARUT (DO) Oksigen terlarut (Dissolved Oxygen = DO) dibutuhkan oleh semua jasad hidup untuk pernapasan, proses metabolisme atau pertukaran zat yang kemudian menghasilkan energi untuk pertumbuhan dan pembiakan. Disamping itu, oksigen juga dibutuhkan untuk oksidasi bahan-bahan organik dan anorganik dalam proses aerobik. Sumber utama oksigen dalam suatu perairan berasal sari suatu proses difusi dari udara bebas dan hasil fotosintesis organisme yang hidup dalam perairan tersebut (SALMIN, 2000). Kecepatan difusi oksigen dari udara, tergantung sari beberapa faktor, seperti kekeruhan air, suhu, salinitas, pergerakan massa air dan udara seperti arus, gelombang dan pasang surut. ODUM (1971) menyatakan bahwa

22

mereduksi senyawa-senyawa kimia menjadi lebih sederhana dalam bentuk nutrien dan gas. Karena proses oksidasi dan reduksi inilah maka peranan oksigen terlarut sangat penting untuk membantu mengurangi beban pencemaran pada perairan secara alami maupun secara perlakuan aerobik yang ditujukan untuk memurnikan air buangan industri dan rumah tangga. Sebagaimana diketahui bahwa oksigen berperan sebagai pengoksidasi dan pereduksi bahan kimia beracun menjadi senyawa lain yang lebih sederhana dan tidak beracun. Disamping itu, oksigen juga sangat dibutuhkan oleh mikroorganisme untuk pernapasan. Organisme tertentu, seperti mikroorganisme, sangat berperan dalam menguraikan senyawa kimia beracun rnenjadi senyawa lain yang Iebih sederhana dan tidak beracun. Karena peranannya yang penting ini, air buangan industri dan limbah sebelum dibuang ke lingkungan umum terlebih dahulu diperkaya kadar oksigennya.

larutan standar natrium tiosulfat (Na2S203) dan menggunakan indikator larutan amilum (kanji). Reaksi kimia yang terjadi dapat dirumuskan sebagai berikut : MnCI2 + NaOH 2 Mn(OH)2 + O2 MnO2 + 2 KI + 2 H2O I2 + 2 Na2S2C3

H+

Mn(OH)2 + 2 NaCI 2 MnO2 + 2 H20 Mn(OH)2 + I2 + 2 KOH Na2S4O6 + 2 NaI

2. Metoda elektrokimia Cara penentuan oksigen terlarut dengan metoda elektrokimia adalah cara langsung untuk menentukan oksigen terlarut dengan alat DO meter. Prinsip kerjanya adalah menggunakan probe oksigen yang terdiri dari katoda dan anoda yang direndam dalarn larutan elektrolit. Pada alat DO meter, probe ini biasanya menggunakan katoda perak (Ag) dan anoda timbal (Pb). Secara keseluruhan, elektroda ini dilapisi dengan membran plastik yang bersifat semi permeable terhadap oksigen. Reaksi kimia yang akan terjadi adalah : _ _ Katoda : O2 + 2 H2O + 4 4 HO _ _ Anoda : Pb + 2 HO PbO + H20 + 2e

ANALISIS OKSIGEN TERLARUT (DO) Oksigen terlarut dapat dianalisis atau ditentukan dengan 2 macam cara, yaitu :

Aliran reaksi yang terjadi tersebut tergantung dari aliran oksigen pada katoda. Difusi oksigen dari sampel ke elektroda berbanding lurus terhadap konsentrasi oksigen terlarut. Penentuan oksigen terlarut (DO) dengan cara titrasi berdasarkan metoda WINKLER lebih analitis apabila dibandingkan dengan cara alat DO meter. Hal yang perlu diperhatikan dalam titrasi iodometri ialah penentuan titik akhir titrasinya, standarisasi larutan tiosulfat dan pembuatan larutan standar kaliumbikromat yang tepat. Dengan mengikuti prosedur penimbangan kaliumbikromat dan standarisasi tiosulfat secara analitis, akan diperoleh hasil penentuan oksigen terlarut yang lebih akurat. Sedangkan penentuan oksigen terlarut dengan

1. Metoda titrasi dengan cara WINKLER 2. Metoda elektrokimia 1. Metoda titrasi dengan cara WINKLER Metoda titrasi dengan cara WINKLER secara umum banyak digunakan untuk menentukan kadar oksigen terlarut. Prinsipnya dengan menggunakan titrasi iodometri. Sampel yang akan dianalisis terlebih dahulu ditambahkan larutan MnCl2 den Na0H - KI, sehingga akan terjadi endapan Mn02. Dengan menambahkan H2SO4 atan HCl maka endapan yang terjadi akan larut kembali dan juga akan membebaskan molekul iodium (I2) yang ekivalen dengan oksigen terlarut. Iodium yang dibebaskan ini selanjutnya dititrasi dengan

23

cara DO meter, harus diperhatikan suhu dan salinitas sampel yang akan diperiksa. Peranan suhu dan salinitas ini sangat vital terhadap akurasi penentuan oksigen terlarut dengan cara DO meter. Disamping itu, sebagaimana lazimnya alat yang digital, peranan kalibrasi alat sangat menentukan akurasinya hasil penentuan. Berdasarkan pengalaman di lapangan, penentuan oksigen terlarut dengan cara titrasi lebih dianjurkan untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat. Alat DO meter masih dianjurkan jika sifat penentuannya hanya bersifat kisaran.

Penguraian bahan organik secara biologis di alam, melibatkan bermacam-macam organisme dan menyangkut reaksi oksidasi dengan hasil akhir karbon dioksida (CO2) dan air (H2O). Pemeriksaan BOD tersebut dianggap sebagai suatu prosedur oksidasi dimana organisme hidup bertindak sebagai medium untuk menguraikan bahan organik menjadi CO2 dan H2O. Reaksi oksidasi selama pemeriksaan BOD merupakan hasil dari aktifitas biologis dengan kecepatan reaksi yang berlangsung sangat dipengaruhi oleh jumlah populasi dan suhu. Karenanya selama pemeriksaan BOD, suhu harus diusahakan konstan pada 20°C yang merupakan suhu yang umum di alam. Secara teoritis, waktu yang diperlukan untuk proses oksidasi yang sempurna sehingga bahan organik terurai menjadi CO2 dan H2O adalah tidak terbatas. Dalam prakteknya dilaboratoriurn, biasanya berlangsung selama 5 hari dengan anggapan bahwa selama waktu itu persentase reaksi cukup besar dari total BOD. Nilai BOD 5 hari merupakan bagian dari total BOD dan nilai BOD 5 hari merupakan 70 - 80% dari nilai BOD total (SAWYER & MC CARTY, 1978). Penentuan waktu inkubasi adalah 5 hari, dapat mengurangi kemungkinan hasil oksidasi ammonia (NH3) yang cukup tinggi. Sebagaimana diketahui bahwa, ammonia sebagai hasil sampingan ini dapat dioksidasi menjadi nitrit dan nitrat, sehingga dapat mempengaruhi hasil penentuan BOD. Reaksi kimia yang dapat terjadi adalah :

KEBUTUHAN OKSIGEN BIOLOGI (BOD) Kebutuhan oksigen biologi (BOD) didefinisikan sebagai banyaknya oksigen yang diperlukan oleh organisme pada saat pemecahan bahan organik, pada kondisi aerobik. Pemecahan bahan organik diartikan bahwa bahan organik ini digunakan oleh organisme sebagai bahan makanan dan energinya diperoleh dari proses oksidasi (PESCOD,1973). Parameter BOD, secara umum banyak dipakai untuk menentukan tingkat pencemaran air buangan. Penentuan BOD sangat penting untuk menelusuri aliran pencemaran dari tingkat hulu ke muara. Sesungguhnya penentuan BOD merupakan suatu prosedur bioassay yang menyangkut pengukuran banyaknya oksigen yang digunakan oleh organisme selama organisme tersebut menguraikan bahan organik yang ada dalam suatu perairan, pada kondisi yang harnpir sama dengan kondisi yang ada di alam. Selama pemeriksaan BOD, contoh yang diperiksa harus bebas dari udara luar untuk rnencegah kontaminasi dari oksigen yang ada di udara bebas. Konsentrasi air buangan/sampel tersebut juga harus berada pada suatu tingkat pencemaran tertentu, hal ini untuk menjaga supaya oksigen terlarut selalu ada selama pemeriksaan. Hal ini penting diperhatikan mengingat kelarutan oksigen dalam air terbatas dan hanya berkisar ± 9 ppm pads suhu 20°C (SAWYER & MC CARTY, 1978).

2NH3+3 O2

_ + 2NO2 + 2 H + + 2 H2O

2NO2 + O2

2 NO3

_

Oksidasi nitrogen anorganik ini memerlukan oksigen terlarut, sehingga perlu diperhitungkan. Dalam praktek untuk penentuan BOD yang berdasarkan pada pemeriksaan oksigen terlarut (DO), biasanya dilakukan secara langsung atau dengan cara pengenceran. Prosedur secara umum adalah menyesuaikan

24

sampel pada suhu 20°C dan mengalirkan oksigen atau udara kedalam air untuk memperbesar kadar oksigen terlarut dan mengurangi gas yang terlarut, sehingga sampel mendekati kejenuhan oksigen terlarut. Dengan cara pengenceran pengukuran BOD didasarkan atas kecepatan degradasi biokimia bahan organik yang berbanding langsung dengan banyaknya zat yang tidak teroksidasi pada saat tertentu. Kecepatan dimana oksigen yang digunakan dalam pengenceran sampel berbanding lurus dengan persentase sampel yang ada dalam pengenceran dengan anggaapan faktor lainnya adalah konstan. Sebagai contoh adalah 10 % pengenceran akan menggunakan sepersepuluh dari kecepatan penggunaan sampel 100% (SAWYER & MC CARTY, 1978). Dalam hal dilakukan pengenceran, kualitas aimya perlu diperhatikan dan secara umum yang dipakai aquades yang telah mengalami demineralisasi. Untuk analisis air laut, pengencer yang digunakan adalah standard sea water (SSW). Oerajat keasaman (pH) air pengencer biasanya berkisar antara 6,5 - 8,5 dan untuk menjaga agar pH-nya konstan bisa digunakan larutan penyangga (buffer) fosfat. Untuk menentukan BOD, terlebih dahulu diukur DO nya (DO 0 hari), sementara sampel yang lainnya diinkubasi selama 5 hari pada suhu 20°C, selanjutnya setelah 5 hari diukur DO nya (DO 5 hari). Kadar BOD ditentukan dengan rumus :

Dimana : B = volume botol sampel BOD = 250 ml B - 2 = volume air dalam botol sampel setelah ditambah 1 ml larutan MnCl2 dan 1 ml NaOH - KI. 5,6 = konstanta yang sama dengan ml oksigen ~ 1 mgrek tiosulfat 10 = volume K 2 Cr 2 O 7 0,01 N yang ditambahkan N = normalitas tiosulfat V = volume tiosulfat yang dibutuhkan untuk titrasi. Berikut ini adalah tabel nilai DO dan BOD untuk tingkat pencemaran perairan. Tabel 1. Tingkat pencemaran perairan berdasarkan nilai DO den BOD Tingkat pencemaran Rendah Sedang Tinggi

Parameter DO (ppm) BOD >5 0 -10 0-5 10 - 20 0 25

Sumber : WIROSARJONO (1974)

KESIMPULAN 1. Oksigen sangat dibutuhkan oleh semua jasad hidupuntuk pernapasan dan proses metabolisme. Dalam perairan oksigen berperan dalam proses oksidasi den reduksi bahan kimia menjadi senyawa yang lebih sederhana sebagai nutrien yang sangat dibutuhkan organisme perairan. Sumber utama oksigen diperairan berasal dari proses difusi udara bebas dan hasil proses fotosintesis. 2. Untuk mengetahui kualitas suatu perairan, parameter oksigen terlarut (DO) dan kebutuhan oksigen biokimia (BOD) memegang peranan penting. Prinsip penentuannya bisa dilakukan dengan cara

5 X [ kadar { DO(0 hari) - DO (5 hari) }] ppm Selama penentuan oksigen terlarut, baik untuk DO maupun BOD, diusahakan seminimal mungkin larutan sampai yang akan diperiksa tidak berkontak dengan udara bebas. Khusus untuk penentuan BOD, sebaiknya digunakan botol sampel BOD dengan volume 250 ml dan semua isinya dititrasi secara langsung. Perhitungan kadar DO nya : DO,ml/L = B/B -2 x 5,6 x 10 x N x V

25

titrasi iodometri atau langsung dengan alat DO meter. 3. Suatu perairan yang tingkat pencemarannya rendah dan bisa dikatagorikan sebagai perairan yang baik, maka kadar oksigen terlarutnya (DO) > 5 ppm dan kadar oksigen biokimianya (BOD) berkisar 0 - 10 ppm.

SALMIN. 2000. Kadar Oksigen Terlarut di Perairan Sungai Dadap, Goba, Muara Karang dan Teluk Banten. Dalam : Foraminifera Sebagai Bioindikator Pencemaran, Hasil Studi di Perairan Estuarin Sungai Dadap, Tangerang (Djoko P. Praseno, Ricky Rositasari dan S. Hadi Riyono, eds.) P3O - LIPI hal 42 - 46 SAWYER, C.N and P.L., MC CARTY, 1978. Chemistry for Environmental Engineering. 3rd ed. Mc Graw Hill Kogakusha Ltd.: 405 - 486 pp. SWINGLE, H.S. 1968. Standardization of Chemical Analysis for Water and Pond Muds. F.A.O. Fish, Rep. 44, 4 , 379 - 406 pp. WARDOYO, S.T.H. 1978. Kriteria Kualitas Air Untuk Keperluan Pertanian dan Perikanan. Dalam : Prosiding Seminar Pengendalian Pencemaran Air. (eds Dirjen Pengairan Dep. PU.), hal 293-300. WIROSARJONO, S. 1974. Masalah-masalah yang dihadapi dalam penyusunan kriteria kualitas air guna berbagai peruntukan. PPMKL-DKI Jaya, Seminar Pengelolaan Sumber Daya Air. , eds. Lembaga Ekologi UNPAD. Bandung, 27 - 29 Maret 1974, hal 9 - 15

DAFTAR PUSTAKA ANONIMOUS. 2004. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup. No. 5 1 Tahun 2004. Tentang : Baku Mutu Air Laut. 2004. 11 hal. HUET, H.B.N. 1970. Water Quality Criteria for Fish Life Bioiogical Problems in Water Pollution. PHS. Publ. No. 999-WP-25. 160-167 pp. JONES, H.R.E. 1964. Fish and River Pollution. Buther Worth. London : 203 pp. ODUM, E.P. 1971. Fundamental of Ecology. W.B. Saunder Com. Philadelphia 125 pp. PESCOD, M. D. 1973. Investigation of Rational Effluen and Stream Standards for Tropical Countries. A.I.T. Bangkok, 59 pp

26

Oksigen Terlarut (BO dan BOD).pdf

Oksigen Terlarut (BO dan BOD).pdf. Oksigen Terlarut (BO dan BOD).pdf. Open. Extract. Open with. Sign In. Main menu. Displaying Oksigen Terlarut (BO dan ...

138KB Sizes 61 Downloads 243 Views

Recommend Documents

SAP BO 3.14.0 - GitHub
3-8. 2 BO-Admin. 9-13. 3 Universe Designer. 14-30. 3.1 Universe creation on top of Non-SAP source. 14-24 .... It is used to create reports for the mobile users. 19.Voyager: ... Document processing server is used to convert your documents into PDF. 1.

konmra-bo-Slemany.pdf
الیەنگری فێرخواز :: Supporter Student. https://www.facebook.com/xwendkar2016/. Page 3 of 13. Main menu. Displaying konmra-bo-Slemany.pdf.

BO-2213.pdf
IV. EVALUACIÓN. Whoops! There was a problem loading this page. Whoops! There was a problem loading this page. BO-2213.pdf. BO-2213.pdf. Open. Extract.

Bo yabo haboker.pdf
Please enter this document's password to view it. Password incorrect. Please try again. Submit. Bo yabo haboker.pdf. Bo yabo haboker.pdf. Open. Extract. Open with. Sign In. Main menu. A password is required to access Bo yabo haboker.pdf. Please enter

Bo derek bolero
The mazerunner.pdf.Adobe ... Highlander theanimated. ... women?s issues fromsources including the Bible, Virginia Woolf,and BellHooksenabling observations ...

Cong bo thong tin.PDF
Lopi th6ng tin c6ng b6 g 24 gio ! 72 gid n U6t thudng n theo ydu cAu ! dinh kj,: NQi dung th6ng tin cdng bii: a., Nghf quy6t H6i d6ng qu6n tri s6: 03A.JQ - HDQT/ ...

Bo cap nguon CP range.pdf
Primary switch mode power supplies. Overview. Modern power supply units are a vital component in most areas of energy management and automation technology. ABB as. your global partner in these areas pays the utmost attention to the resulting requirem

wlayate musl bo chap.pdf
There was a problem previewing this document. Retrying... Download. Connect more apps... Try one of the apps below to open or edit this item. wlayate musl bo ...

BO-DS-N1065.pdf
There was a problem previewing this document. Retrying... Download. Connect more apps... Try one of the apps below to open or edit this item. BO-DS-N1065.

BO N° 09 LWF M'SILA.pdf
Page 1 of 3. انفيذرانيـــــــــــــت انجزائزيــــــــــــــت نكـــــــــــــــــزة انقــــــــــــذو. انزابطت انجهــــىيت نكــزة انقـــÙ

SAP BO 3.14.0.pdf
SAP BEX vs. BO. Report type SAP-BEX BO. Ad-hoc BEX web analyser Web intelligence. Real-time/Enterprise Report Designer Crystal Reports. Dashboards ...

Bo-Tat-Dia-Tang.pdf
Linh Cảm Lục là cuốn sách thuộc hệ Phật giáo Đại. thừa, do Cư sĩ Lý Viên Tịnh biên thuật tiếng Hoa,. Pháp sư Ấn Quang giám định. Phật Giáo Xuất Bản Xã.

ITJTIHAD DAN IFTA', TAQLID DAN TALFIQ.pdf
Ibid. Page 3 of 16. ITJTIHAD DAN IFTA', TAQLID DAN TALFIQ.pdf. ITJTIHAD DAN IFTA', TAQLID DAN TALFIQ.pdf. Open. Extract. Open with. Sign In. Main menu.

sejarah-dan-bibliografi-akhbar-dan-majalah-melayu.pdf ...
Nederland, Singapura, Sri Lanka dan United Kingdom. Senarai bibliografi akhbar dan majalah. serta nama editornya yang tersusun mengikut kronologi dan ...

05_SISDUR PERTANGGUNGJAWABAN DAN PELAPORAN.pdf ...
Page 3 of 5. 05_SISDUR PERTANGGUNGJAWABAN DAN PELAPORAN.pdf. 05_SISDUR PERTANGGUNGJAWABAN DAN PELAPORAN.pdf. Open. Extract.

Dan Ariely.pdf
There was a problem previewing this document. Retrying... Download. Connect more apps... Try one of the apps below to open or edit this item. Dan Ariely.pdf.

Syllable Integrity - Dan Everett
Next, I review the basic properties of Banawá stress, as originally analyzed in ... However, if it does have V-syllables, then we must also add a stipulation to the effect .... 10 For the sake of illustration, I have shown the forms of the name and.

optimalisasi-peran-dan-fungsi-guru-bimbingan-dan-konseling-dalam ...
Whoops! There was a problem loading more pages. Retrying... Whoops! There was a problem previewing this document. Retrying... Download. Connect more apps... Try one of the apps below to open or edit this item. optimalisasi-peran-dan-fungsi-guru-bimbi

Dan Johnson
way out of ontological commitment was the development of a new semantics, ...... the proposition true in my sense, however, because a different electron could ...

Jensen, Bo Green - Magnus i november.pdf
There was a problem previewing this document. Retrying... Download. Connect more apps... Try one of the apps below to open or edit this item. Jensen, Bo ...

INOVASI DAN PRESTASI.pdf
Retrying... INOVASI DAN PRESTASI.pdf. INOVASI DAN PRESTASI.pdf. Open. Extract. Open with. Sign In. Main menu. Displaying INOVASI DAN PRESTASI.pdf.

Huong dan MITCALC.pdf
mở trong Microsoft Excel do công ty Ing. Miroslav Petele, Cộng hòa Séc thá»±c hiện. MITCalc. gồm cả tính toán thiết kế và kiểm nghiệm cho nhiều chi tiết máy khác nhau nhÆ°: bánh răng, đai,. xích, ổ trục, chi tiáº