ISSN 1907-9850

PENGARUH ISOLAT HERBA VERNONIA CINEREA TERHADAP SPERMATOGENESIS TIKUS PUTIH I G. B. Gupta Widotama Instalasi Farmasi RSUP Sanglah, Denpasar

ABSTRAK Telah dilakukan penelitian tentang pengaruh herba Vernonia cinerea Less. terhadap spermatogenesis tikus. Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap, yaitu tahap isolasi dan pemurnian herba, kemudian tahap pemeriksaan spermatogenesis. Isolasi dilakukan metode sokletasi dan pemurnian isolate dilakukan dengan cara rekristalisasi. Kemudian dilakukan pemeriksaan spermatogenesis terhadap tiga kelompok tikus. Satu kelompok normal yang hanya diberi larutan normal saline, kelompok I diberi isolat sebanyak 0,05 mg/g berat badan secara intra peritoneal, dan kelompok II diberi isolat sebanyak 0,025 mg/g berat badan. Perlakuan ini dikerjakan selama 49 hari. Setelah itu, dibuat preparat histologi dengan pewarnaan PAS- Hematoxylin. Pemeriksaan di nbawah mikroskop optik menunjukkan bentuk tubulus seminiferus yang masih bulat dan adanya membran basalis. Dari hasil pengamatan tersebut, disimpulkan bahwa V. cinerea Less. dapat mempengaruhi spermatogenesis tikus. Kata kunci : Spermatogenesis, Vernonia cinerea Less., tubulus seminiferus

ABSTRACT The influence of Vernonia cinerea Less. on spermatogenesis of rat has been investigated. This research was held into two steps. The first activity was isolation and purification of the herb of. V. cinerea Less.. The purity of isolate was showed by the appearance of only one spot on chromatogram and its physical characteristic. The second step was identification the spermatogenesis using three groups of rat for 49 days namely i.e. normal group that was administered by normal saline, group I that is administered by 0.05 mg/g body weight of V. cinerea Less. isolate i.p., and group II that was administered by 0.025 mg/g B.W of V. cinerea Less. isolate i.p. Histological preparat with PAS- Hematoxylin dyeing was used in tubulus seminiferus observation. The result showed the cocci form of tubulus seminiferus and basalis membrane appearance. This concluded that the isolate of V. cinerea Less. herbs influenced the spermatogenesis of rat. Keywords : Spermatogenesis, Vernonia cinerea Less., tubulus seminiferus

PENDAHULUAN Alat kontrasepsi yang murah, mudah dipakai, aman dan bersifat reversibel belum tersedia bagi pria, walaupun berbagai macam penelitian pendahuluan untuk pengembangannya sudah banyak dilakukan. Alat kontrasepsi pria yang pertama kali dikembangkan adalah alat kontrasepsi yang mencegah spermatozoa bertemu dengan ovum, keadaan demikian dapat dilakukan dengan cara mekanis, yaitu dengan

pemakaian kondom atau dengan cara mematikan/menghambat gerak spermatozoa, yaitu dengan bahan spermatisida (Kleinman, 1972). Akhir-akhir ini dikembangkan obat yang berkhasiat untuk menghambat aktivitas spermatogenesis tanpa melenyapkan libido dan tingkah laku seks. Spermatogenesis dipengaruhi oleh hormon yang dihasilkan oleh hipothalamus, gonadotropin pituitari dan gonad. Oleh karena itu spermatogenesis dapat berlangsung dengan

117 117 117

JURNAL KIMIA 2 (2), JULI 2008 : 117-124

baik jika hubungan fungsional hipothalamusgonadotropin pituitari-gonad berjalan normal (Heber, 1980; Arsyad, 1986). Untuk mencegah spermatogenesis dapat digunakan berbagai cara antara lain dengan pemberian hormon, zat anti mitosis dan meiosis. Spermatogenesis adalah proses terbentuknya spermatozoa dari spermatogonium, melalui perkembangan yang kompleks dan teratur. Spermatogenesis terjadi didalam tubulus seminiferus testis, Proses ini melalui proliferasi, deferensiasi dan transformasi dengan demikian spermatogenesis dapat dibagi menjadi 3 tahap yaitu : Proliferasi dan deferensiasi, kemudian Meiosis dan transformasis. Spermatogenesis terjadi di dalam tubulus seminiferus testis. Pada tubulus seminiferus terdapat beberapa kelompok sel yang mempunyai sel germinal yang menyususn beberapa lapisan, setiap lapisan menunjukkan perbedaan generasi. Bila dilihat dari lamina basalis sampai ke lumen akan terlihat lapisan spermatogenia, spermatosit, spermatid yang kemudian yang paling dekat lumen adalah spermatozoa. Kombinasi dari berbagai variasi sel yang terdapat pada daerah tertentu dalam tubulus seminiferus di sebut asosiasi sel. Sel-sel yang menyusun asosiasi sel selalu berkembang menjadi bentuk yang lebih dewasa, perubahan dari bentuk asosiasi yang satu ke bentuk yang lain dinamakan "Stage of seminferus epithelium" (Anonim, 1981). Dalam satu siklus spermatogenesis pada tikus ada 14 tahap epithel seminiferus. Setiap tahap tersebut didasarkan atas perkembangan spermatid, dimana terdapat 19 stadium perkembangan yang dinamakan "step of spermiogenesis" (Clermont, 1968; Leblond, 1952). Penggunaan hormon meliputi : horman anti androgen dan hormon steroid lainnya, penggunaan spermatogenik yang bukan hormon antara lain ada yang berasal dari tanaman seperti; biji kapas (Gossypium acuminatum) yang menghasilkan zat anti spermatogenik : Gossypol (Dai, 1978; Tsao, 1981), kemudian buah pare (Momordica charantia L.) zat aktifnya adalah Cucurbitacin yang bersifat anti mitosis dapat juga dipergunakan sebagai antikanker dan banyak tanaman lagi seperti, tapak doro

118 118 118

(Catharantus roseus L.), tanaman saga (Abrus precatorius L.) dan beberapa tanaman lain yang bersifat antikanker dapat juga bersfat sebagai antispermatogenik (Mariatun, 1986). Vernonia cinerea Less. Adalah salah satu jenis tumbuhan yang tergolong suku Asteraceae, tanaman ini tumbuh di daerah cerah matahari, sedikit teduh dan tidak terlalu basah, sering tumbuh didaerah padang rumput dengan ketinggian 5-2500 meter dari permukaan air laut, banyak dijumpai dipekarangan atau lapanganlapangan terbuka. Herba Vernonia cinerea Less. Mengandung senyawa alkaloid dan senyawa triterpen, meskipun mengenai struktur kimianya belum diungkapkan. Peneliti lain menunjukkan bahwa dari herba Vernonia cinerea Less. Telah dapat diisolasi suatu senyawa glukosida luteolin-7mono- -D-glukopiranosida. Herba dari tanaman ini dapat digunakan sebagai obat cacing, obat diare, obat tumor, tonikum, diaforetika dan antikanker. Peneliti lain (Percy, et al., 1981) melaporkan bahwa komponen aktif herba Vernonia cinerea Less. Merupakan senyawa golongan glukosida berhasil diisolasi dan dimurnikan. Berdasarkan tinjauan di atas, diduga tanaman Vernonia cinerea Less, yang berkhasiat sebagai antikanker dapat juga bersifat sebagai antispermatogenik. Tanaman ini menurut peneliti terdahulu, melaporkan bahwa herbanya mengandung komponen yang berkhasiat sebagai antikanker, komponen aktif tersebut merupakan senyawa glukosida (Noor Cholies, 1982). Isolat dari herba Vernonia cinerea Less ini telah berhasil ditetapkan harga ED50, LD50 dan indeks terapinya (Rakhmawati, 1985).

MATERI DAN METODE Bahan Pada penelitian ini dugunakan tikus jantan strain Wistar sebagai hewan percobaan, dengan umur 3-4 bulan dan berat 240-260 gram. Peralatan Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah soxlet, mlting poin

ISSN 1907-9850

apparatus Fisher John, mikrotum 820 Fisher, mikroskop optic tipe ELH Carton, dan syringe non pirogenik. Cara Kerja Penelitian ini dilakukan dalam tahapan sebagai berikut : mula-mula diisolasi komponen aktif yang berkhasiat anti kanker dari herba Vernonia cinerea Less. dan dilakukan uji kemurnian terhadap isolat yang diperoleh. Pemberian bahan pada hewan percobaan berdasarkan pada harga LD50 isolat herba Vernonia cinerea Less. yaitu seper dua puluh LD50 (0,05 mg/g berat badan) dan seperempat puluh LD50 (0,025 mg/g berat badan) yang diberikan sekali sehari selama 49 hari yang merupakan siklus dari spermatogenesis tikus. Metoda yang digunakan pada penelitian ini adalah metoda dari B. Perey, K. Clermont dan C. P. Leblond, yaitu pengamatan terhadap tahapan (stage) dari tubulus seminiferus pada tahapan epitel seminiferus (stage of seminiferous epitheium) (Percy, et al., 1961). Tahap-tahap Penelitian yang dilakukan : 1. Isolasai komponen aktif herba Vernonia cinere Less. 2. Uji kemurnian isolat herba Vernonia cinerea Less. 3. Penentuan tetapan fisik isolat herba Vernonia cinerea Less. 4. Uji Benedict isolat herba Vernonia cinerea Less. 5. Efek isolat herba Vernonia cinerea Less. terhadap Spermatogenesis.

Hewan percobaan diberikan isolat herba Vernonia cinerea Less. Dengan dosis yang berbeda : 0,025 mg/g berat badan, 0,05 mg/g berat badan sekali sehari dengan pemberian secara intraperitonial dan sebagai kontrol diberikan aqua pro injectionum. Perlakuan terhadap hewan percobaan dilakukan selama 49 hari. Setelah perlakuan hewan percobaan dibunuh untuk diambil testisnya. 6. Pembuatan sediaan irisan testis Pembuatan irisan testis dengan metode pewarnaan PAS-Hematoxylin 7. Pengamatan sediaan irisan testis Pengamatan sediaan irisan testis mengikuti kriteria standar dari B. Percy, Clermont dan C. P. Leblond (Percy, et al., 1961), yaitu pengamatan terhadap tahap-tahap dari tubulus seminiferus pada tahapan epitel seminiferu.

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Hasil pengamatan terhadap Tubulus seminiferus pada tahapan Epitel seminiferus (stage of Seminiferous Epithelium) tikus strain Westar setelah pemberian isolat herba Vernonia cinerea Less. Sebanyak 0,025 mg/g berat badan sekali sehari selama 49 hari ditunjukkan pada Tabel 1.

119 119 119

JURNAL KIMIA 2 (2), JULI 2008 : 117-124

Tabel 1. Tubulus seminiferus pada tahapan Epitel seminiferus (stage of Seminiferous Epithelium) tikus strain Westar setelah pemberian isolat herba Vernonia cinerea Less. sebanyak 0,025 mg/g BB sekali sehari selama 49 hari Stage

Nomor

1

2

3

4

5

6

I

II

III

IV

V

VI

VII

VIII

IX

X

XI

XII

XIII XIV

A

1

-

-

1

-

3

3

-

7

1

2

4

2

1

B

1

-

1

-

-

-

1

2

12

-

1

3

2

2

A

2

-

-

-

-

1

-

2

12

1

-

4

1

2

B

-

-

-

2

-

3

3

-

7

1

2

4

2

1

A

1

-

-

-

1

-

1

2

11

-

1

3

2

3

B

-

-

-

2

-

3

3

-

7

1

2

4

2

1

A

1

1

-

-

-

1

1

2

10

1

-

4

1

3

B

-

-

-

2

-

-

1

2

7

-

3

4

-

6

A

1

-

-

-

-

-

-

1

11

-

1

3

-

8

B

-

-

-

2

-

-

1

2

6

-

3

4

-

7

A

1

-

-

1

-

3

3

-

7

1

2

4

2

1

B

-

1

-

-

-

-

1

3

7

-

3

4

-

6

C

8

2

1

10

1

14

18

16

104

6

20

45

14

41

Keterangan : No. 1 s/d 6 : testis tikus yang setiap testis diambil 2 preparat irisan testis, yaitu Irisan A dan irisan B I - IX

: merupakan tahapan dari epitel seminiferus

C

: jumlah tubulus seminiferus

Hasil pengamatan terhadap Tubulus seminiferus pada tahapan Epitel seminiferus (stage of Seminiferous Epithelium) tikus strain Westar setelah pemberian isolat herba Vernonia

120 120 120

cinerea Less. sebanyak 0,05 mg/g berat badan sekali sehari selama 49 hari ditunjukkan pada Tabel 2.

ISSN 1907-9850

Tabel 2. Tubulus seminiferus pada tahapan Epitel seminiferus (stage of Seminiferous Epithelium) ttikus strain Westar setelah pemberian isolat herba Vernonia cinerea Less. sebanyak 0,025 mg/g BB sekali sehari selama 49 hari Stage

Nomor

1

2

3

4

5

6

I

II

III

IV

V

VI

VII

VIII

IX

X

XI

XII

XIII XIV

A

-

-

-

-

-

-

-

-

11

2

1

3

-

8

B

-

-

1

-

-

-

-

-

17

2

-

3

-

2

A

-

-

-

-

-

-

-

1

9

3

1

5

-

6

B

-

-

-

-

2

-

1

-

15

-

-

1

-

6

A

-

-

1

3

1

-

-

1

14

1

-

1

-

3

B

1

2

-

1

2

-

-

2

9

2

-

3

-

3

A

-

1

-

2

1

-

-

1

8

2

1

2

1

6

B

-

-

2

-

1

1

-

-

11

2

1

4

-

3

A

-

-

-

-

-

-

-

-

9

3

1

5

2

5

B

-

-

-

-

-

-

-

-

11

2

1

3

-

8

A

-

-

1

1

3

-

1

1

10

2

-

-

-

6

B

-

-

-

-

1

-

-

1

12

1

1

4

-

5

C

1

3

4

8

11

1

2

7

136

22

7

34

3

61

Keterangan : No. 1 s/d 6 : testis tikus yang setiap testis diambil 2 preparat irisan testis, yaitu Irisan A dan irisan B I - IX

: merupakan tahapan dari epitel seminiferus

C

: jumlah tubulus seminiferus.

Hasil pengamatan terhadap Tubulus seminiferus pada tahapan Epitel seminiferus (stage of Seminiferous Epithelium) tikus strain

Westar setelah pemberian Aqua pro injectionum. sebanyak 1 ml sekali sehari selama 49 hari ditunjukkan pada Tabel 3.

121 121 121

JURNAL KIMIA 2 (2), JULI 2008 : 117-124

Tabel 3. Tubulus seminiferus pada tahapan Epitel seminiferus (stage of Seminiferous Epithelium) tikus strain Westar setelah pemberian Aqua pro injectionum sebanyak 1 mL sekali sehari selama 49 hari Stage

Nomor

1

2

3

4

5

6

I

II

III

IV

V

VI

VII

VIII

IX

X

XI

XII

XIII XIV

A

2

1

1

1

2

1

2

2

3

2

2

2

2

2

B

1

2

1

2

1

2

1

3

3

2

2

1

2

2

A

1

2

1

3

2

1

2

2

3

1

2

2

1

2

B

1

1

2

4

2

1

2

2

2

1

1

2

2

2

A

1

1

2

2

3

2

1

2

3

1

1

3

1

2

B

2

1

1

2

1

2

2

1

3

2

2

2

2

2

A

1

1

1

3

2

1

1

3

3

1

2

2

2

2

B

1

2

1

2

2

1

2

2

3

1

2

2

2

2

A

1

1

1

2

1

1

3

2

5

1

3

2

1

1

B

1

1

2

4

2

1

2

1

3

2

1

2

1

2

A

1

1

1

2

2

1

3

3

4

1

1

2

1

2

B

2

1

1

2

2

2

2

2

3

2

2

1

2

1

C

15

15

15

29

22

16

23

25

39

17

21

23

19

22

Keterangan : No. 1 s/d 6 : testis tikus yang setiap testis diambil 2 preparat irisan testis, yaitu Irisan A dan irisan B I - IX

: merupakan tahapan dari epitel seminiferus

C

: jumlah tubulus seminiferus.

Pembahasaan Telah dilakukan isolasi terhadap serbuk kering herba Vernonia cinerea Less. dengan menggunakan pelarut metanol, dilanjutkan dengan pemurnian terhadap kristal yang diperoleh. Uji kemurnian ditentukan dengan kromatografi lapisan tipis dalam bermacammacam fase gerak. Kromatogram yang diperoleh menunjukkan satu noda dalam masing-masing fase gerak. Pada penentuan tetapan fisik, titik lebur isolat herba Verninia cinerea Less. adalah

122 122 122

155oC. Sedangkan pada uji Benedict setelah dihidrlisis didapatkan endapan merah bata. Ketiga uji diatas dilakukan sesuai dengan yang telah dilakukan oleh peneliti yang terdahulu. Hasil penelitian yang terdahulu menyatakan bahwa isolat tersebut adalah suatu senyawa glikosida (Noor Cholies, 1982) Untuk mengetahui pengaruh isolat herba Vernonia cinerea Less. Terhadap spermatogenesis tikus, dilakukan test dengan pemberian isolat herba Vernonia cinerea Less. Dalam jumlah tertentu, yaitu : seper dua puluh

ISSN 1907-9850

dari LD50 (0,05 mg/g berat badan) dan seper empat puluh dari LD50 (0,025 mg/g berat badan) sekali sehari. Perlakuan selama 49 hari yang merupakan siklus spermatogenesis tikus. Pemberian dosis di bawah LD50 tersebut dimaksudkan untuk menjaga kemungkinan terjadinya sifat akumulatif dari isolat yang digunakan, karena lamanya perlakuan selama 49 hari yang sesuai dengan siklus spermatogenesis dari hewan percobaan tersebut. Pemberian kedua dosis tersebut untuk mengetahui apakah ada perbedaan pengaruh pada spermatogenesis, antara dosis yang lebih besar dan yang lebih kecil. Untuk mengetahui pengaruh dari kedua dosis tersebut pada spermatogenesis, maka digunakan kontrol (sebagai pembanding) yaitu hewan percobaan yang hanya diberikan aqua pro injectionum sebanyak 1 mL sekali sehari selama 49 hari. Pada penelitian ini dilakukan pengamatan terhadap tahapan dari tubulus seminiferus pada tahapan epitel seminiferus, sesuai dengan yang dilakukan oleh B. Percy, Y. Clermont dan C. P. Leblond. Menurut Leblond dan Clermont dalam siklus spermatogenesis pada tikus terdapat 14 tahap epitel seminiferus, setiap tahap didasarkan atas perkembangan spermatid, dimana terdapat 19 stadium perkembangan, yang disebut "step of spermatogenesis" dari 19 tahap tersebut hanya 14 step pertama saja yang dipergunakan untuk menentukan tahap epitel seminiferus. Pembuatan preparat histologis pada penelitian ini digunakan pewarnaan dengan teknik PAS-Hematoxylin. Dengan teknik PASHematoxylin dapat dilihat iodosom dan derivatnya yaitu : "head cap" dan "achrosom". Teknik PAS-Hematoxylin juga untuk melihat "centriole", "tail filament", "caudal tube" dan "chromatid". Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan dalam jumlah tubulus seminiferus pada tahapan dari tahapan epitel seminiferus pada hewan percobaan denga pemberian isolat herba Vernonia cinerea Less. sebanyak 0,025 mg/g berat badan dan hewan percobaan dengan

pemberian isolat herba Vernonia cinerea Less. sebanyak 0,05 mg/g berat badan, bila dibandingkan dengan jumlah tubulus seminiferus pada setiap tahapan epitel seminiferus pada hewan percobaan yang tanpa pemberian isolat herba Vernonia cinerea Less. (pemberian aqua pro injectionum sebanyak 1 mL) Jadi dengan demikian pemberian isolat herba Vernonia cinerea Less. dapat mempengaruhi tahapan dari epitel seminiferus, yaitu menghambat dalam proses perkembangannya. Terganggunya perkembangan spermatogenesis ini kemungkinan diakibatkan terganggunya peristiwa mitosis dan meiosis pada perkembangan sel tersebut.

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa pemberian isolat herba Vernonia cinerea Less. sebanyak 0,025 mg/g berat badan dan 0,025 mg/g berat badan, dapat menghambat spermatogenesis tikus. Saran Disarankan untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut pengaruh isolat herba Vernonia cinerea Less. terhadap parameter spermatikus, yang meliputi : konsentrasi, morfologi dan motilitas sperma serta pemeriksaan pengaruh isolat herba Vernonia cinerea Less. terhadap spermatogenesis hewan percobaan yang lain.

UCAPAN TERIMA KASIH Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Prof. Dr. Noor Cholies Zaini, Bapak Prof. Dr. dr. F. X. Arief Adimoelja, M.Sc., dan Bapak Dr. Bambang Prajogo, Apt. atas sarannya.

123 123 123

JURNAL KIMIA 2 (2), JULI 2008 : 117-124

DAFTAR PUSTAKA Kleinman, R. L., 1972, Buku Pedoman Medi. Badan Koordinasi Keluarga Berencana : 81-98 Heber, D. and Swerloff, R. S., 1980, Brain Peptides and Fertility Control In The Male, In : Zatuchni, GI, Labbok, MH, Sciarra, JJ., eds., Research Frontiers in Fertlity Regulation, Cambridge, Harper & Row : 178-185 Arsyad, K. M., 1986, Kemungkinan Pengembangan Kontrasepsi Pria, Medika, 12 (4) : 344 Dai, R. X. and Dong, R. H., 1978, Studies on The Fertility Effect of Gossypol, I, An Experimental Analysis by Epididymal Ligature, Acta Riol Exp Sinica, 11 : 1527 Tsao, W. W. and Lee, C. S., 1981, Effect of Gossypol on Boar Spermatozoa In Vitro. Archieves of Andrology, An International Journal, 7 : 85-88 Mariatun, L., 1986, Pengaruh Supernatan Biji Saga (Abrus pracatorius L.) Terhadap Spermatogenesis Tikus, Thesis, Fakultas Pasca Sarjana, Universitas Airlangga, Surabaya

124 124 124

Noor Cholies, 1982, Komponen Herba Vernonia cinerea Less. Yang Berkhasiat Antikanker, Disertasi, ITB, Bandung Rakhmawati, 1985, Penentuan Indeks Terapi Tsolat Vernonia cinerea Less. Herba Yang Berkhasiat Antikanker Pada Mencit Strain Muangthai. Skripsi, Fakultas Farmasi Universitas Airlangga, Surabaya Percy, B., Clermont, Y., and Leblond, C. P., 1961, The Waves of The Seminiferous Epithelium in The Rat., Am J Anat, 108 : 47-74 Anonim, 1981, Protein Pengikat Androgen, Pentaloka Andrologi Fakultas Kedokteran se Indonesia, Jakarta, Jakarta 7-19 Desember 1981 Clermont, Y. and Obregon, B., 1968, Reexamination of Spermatogonial Renewal The Rat by of Seminiferous Tubulus Mounted "in toto", Am J. Anat., 122, : 237-47 Leblond, C. P. and Clermont, Y., 1952, Definition of Stages of The Seminiferous Apithelium in The Rat, Annual of the New York Academy of Science, 55 : 548-557

Jurnal Nasional 2.pdf

(Momordica charantia L.) zat aktifnya adalah. Cucurbitacin yang bersifat anti mitosis dapat. juga dipergunakan sebagai antikanker dan. banyak tanaman lagi ...

142KB Sizes 4 Downloads 222 Views

Recommend Documents

jurnal rosmiarti.pdf
No preview available. Retrying... Download. Connect more apps... Try one of the apps below to open or edit this item. jurnal rosmiarti.pdf. jurnal rosmiarti.pdf.Missing:

Jurnal Konflik.pdf
En este estudio se propone un cuestionario breve en lengua española para medir conflicto. trabajo – familia, que tiene en cuenta las dos direcciones ...

Jurnal Yuliani.pdf
Email : [email protected]. Berkala Teknik diterbitkan 2 (dua) kali setahun pada bulan Maret dan September. Redaksi menerima artikel dalam bidang ...

jurnal filsafat.pdf
(1820-1903 M), dan Roger Bacon (1214-1294 M). 4. RASIONALISME. Rasionalisme adalah faham atau aliran yang berdasar rasio, ide-ide yang masuk. akal.

jurnal konduktometri.pdf
which coupled with PVC pipe as a host. For conductancy measurements, such electrode has been. connected with current source and electrical multimeter.

Jurnal database.pdf
Management System (DBMS), perangkat. keras komputer, media ... System definition. Cakupan dari sistem ... internal, membuat file basis data. kosong dan ...

jurnal bisma.pdf
Keywords: liquidity risk, risk management, stress testing, contingencyfunding pran -. I. PINDAHULUAN. Sebagai lembaga intermediasi keuangan,. f:?i*1n menghadapi berbagai ,t.ito u*f,u yoog. oapat. ,menyebabkan potensi kerugian apabila. nsrKo tersebut

Jurnal Psikologi.pdf
Biodata Penulis 159. Page 1 of 1. Jurnal Psikologi.pdf. Jurnal Psikologi.pdf. Open. Extract. Open with. Sign In. Main menu. Displaying Jurnal Psikologi.pdf.

JURNAL INTERNASIONAL.pdf
12 students, teachers, and educational administrators, still need deeper understanding of. the new technology's application in K-12 education. In addition, this ...

jurnal softskill.pdf
Penulis menganalsis ketiga situs internet tersebut dengan alat penganalisa situs. internet, yaitu Similarweb dan Alexa. Penulis menggunakan dua alat analisa ...

Jurnal Akhwat.pdf
Page 3 of 106. 2 Akhwat. Versi E-Book Gratis. Daftar Isi Daftar Isi. Ibroh. 'Amrah bintu 'Abdirrahman. Hafshah bintu Sirin. Amanah menjaga 'Iffah. Konsultasi.

JURNAL NASIONAL.pdf
UNTUK MENGOPTIMALKAN INTERNALISASI PENDIDIKAN. AGAMA HINDU KELAS VIII SMP NEGERI 1 SINGARAJA. TAHUN AJARAN 2010/2011. Abstrak.

JURNAL INTERNASIONAL.pdf
... (through the internet-mail,. CD-ROMs, databases, videoconferencing); using process skills; aiding explanation of concepts; and. communicating ideas {power ...

Template Jurnal Handayani.pdf
Template Jurnal Handayani.pdf. Template Jurnal Handayani.pdf. Open. Extract. Open with. Sign In. Main menu. Displaying Template Jurnal Handayani.pdf.

Format Jurnal Teknologi.pdf
Whoops! There was a problem loading more pages. Whoops! There was a problem previewing this document. Retrying... Download. Connect more apps.

Jurnal Alfi Rahman.pdf
Whoops! There was a problem loading more pages. Whoops! There was a problem previewing this document. Retrying... Download. Connect more apps.

JURNAL JUKU MALAYA.pdf
Pembinaan Kurikulum Tahun 1947. Perkembangan kurikulum tahun 1947 diberi nama Rentjana Pelajaran 1947. Perkembangan kurikulum pendidikan di.

jurnal calatorie-Spania.pdf
Then, Greece. After them, the Bulgarians. And finally, us. The Czechs introduced themselves and they gave us presents and pins with our names and flag on it. Page 3 of 19. jurnal calatorie-Spania.pdf. jurnal calatorie-Spania.pdf. Open. Extract. Open

JURNAL-DEWI SARTIKA.pdf
Untuk mengetahui keberanian anak dalam menyampaikan pendapatnya. 4. Untuk mengetahui daya tangkap anak. Page 3 of 31. JURNAL-DEWI SARTIKA.pdf.

jurnal budaya organisasi.pdf
Jun 15, 2016 - This research aims at analyzing the influence of job motivation, leadership, and corporate culture. toward employee job satisfaction, and their impact to the corporate performance. The proposed hypotheses: The job motivation have signi

template jurnal Gizi.pdf
Page 2 of 12. Whoops! There was a problem loading this page. Retrying... Whoops! There was a problem loading this page. Retrying... template jurnal Gizi.pdf. template jurnal Gizi.pdf. Open. Extract. Open with. Sign In. Main menu. Displaying template

TEMPLATE JURNAL SELAT.pdf
There was a problem previewing this document. Retrying... Download. Connect more apps... Try one of the apps below to open or edit this item. TEMPLATE ...

jurnal calatorie Grecia.pdf
the airport 'Eleftherios. Venizelos' of Athens. We took the airplane at 15:00 and 2. hours later we arrived in Vienna. After 3 hours of delay we started the final ...

TIM JURNAL EKOBIS.pdf
There was a problem previewing this document. Retrying... Download. Connect more apps... Try one of the apps below to open or edit this item. TIM JURNAL ...