Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 2017, pp. 272~278

272

PERANCANGAN APLIKASI SPBU FINDER BERBASIS ANDROID UNTUK WILAYAH JAKARTA 1

2

Yerika Ayu Lestari , Esron Rikardo Nainggolan , Wawan Gunawan

3

1

STMIK Nusa Mandiri Jakarta E-mail: [email protected] 2

STMIK Nusa Mandiri Jakarta E-mail: [email protected] 3

STMIK Nusa Mandiri Jakarta E-mail: [email protected]

Abstrak SPBU adalah kependekan dari Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum, yaitu sebuah tempat di mana kendaraan bisa memperoleh bahan bakar. Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah semakin meningkatnya pengguna perangkatandroid serta kebutuhan informasi untuk mencari lokasi terdekat dengan menggunakan peta online pada mobile android. Dengan permasalahan tersebut, maka penulis bermaksud membuat sebuah sistem informasi yang terintegrasi dengan layanan berbasis lokasi yang mampu menampilkan informasi lokasi SPBU terdekat di Jakarta dengan berbasis map pada mobile android. Pada permbuatan aplikasi SPBU Finder diterapkan metode Advanced Positioning dari Assisted-Global Positioning System. Metode ini merupakan metode penentuan posisi yang paling akurat. Dalam pembangunan aplikasi ini, penulis menggunakan software Android Studio dengan bahasa pemrograman Java dan XML. Hasil penelitian ini berupa pembuatan aplikasi sistem informasi pencarian SPBU terdekat di wilayah Jakarta berbasis android yang diberi nama “SPBU Finder”. Dengan dibuatnya aplikasi berbasis mobile ini dapat bermanfaat dan menjembatani para pengguna aplikasi yang berada di area Jakarta secara khusus dan diharapkan nantinya diimplementasikan secara umum di daerah lain yang ada di Indonesia untuk menemukan lokasi SPBU terdekat sehingga dapat mengisi bahan bakar sesuai dengan lokasi dan fasilitas yang diinginkan. Keywords: Advanced Positioning, Android, Finder, SPBU

1. Pendahuluan Perkembangan teknologi yang kini semakin pesat membuat hidup semakin mudah dan efisien. Salah satu perkembangan teknologi yang banyak diminati saat ini adalah pemanfaatan ponsel pintar atau disebut smartphone yang berbasis android. Android yang bersifat open source membuat para pengembang dapat lebih mudah untuk menciptakan atau mengembangkan aplikasi baru yang nantinya akan dapat dinikmati oleh pengguna dalam mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Selain dapat digunakan sebagai alat komunikasi, smartphone berbasis android juga dilengkapi dengan fitur GPS (Global Positioning System) yang merupakan layanan berbasis lokasi (Location Based

Service) untuk mengakses peta online atau dikenal dengan Google Maps. Dahulu orang mengandalkan peta dalam bentuk hardcopy sebagai penunjuk jalan saat berpergian, tetapi dengan berkembangnya teknologi berbasis android maka muncul kemudahan untuk memperoleh informasi tentang lokasi suatu tempat dengan melalui peta online. Dengan memanfaatkan fitur GPS maka sebuah smartphone yang terkoneksi dengan internet akan dapat mengakses peta online untuk mendapat informasi tempat-tempat tertentu, misalnya Rumah Sakit, Restoran, Tempat Wisata, SPBU dan lain sebagainya. Menurut (Anwar et al, 2014), mengemukakan bahwa: Location Based Service (LBS) adalah sebuah service untuk

Diterima 07 Maret 2017; Revisi 12 Maret 2017; Disetujui 15 Maret 2017

ISBN: 978-602-61242-0-3 memberikan informasi sesuai lokasi kita berada. Contohnya menunjukkan titik terdekat dari kita, seperti ATM, SPBU, dan Rumah Sakit, bahkan juga lokasi seseorang. Pendapat ini menjadikan ide untuk menbuatkan Aplikasi SPBU Finder untuk wilayah jakarta dengan Menggunakan metode LBS. Menurut Portal Resmi Provinsi DKI Jakarta pada laman data Jakarta, data SPBU tersebar 134 SPBU di DKI Jakarta. Sejalan dengan perkembangan dan banyaknya SPBU tersebut, maka menjadi acuan untuk membuat program layanan berbasis lokasi, yang diterapkan untuk mencari lokasi SPBU terdekat di Jakarta. Aplikasi yang dibangun kemudian diberi nama “SPBU Finder”. Dengan adanya aplikasi ini diharapkan dapat menjembatani para pengguna yang berada di area Jakarta untuk dapat menemukan lokasi SPBU terdekat dengan fasilitas yang ada di SPBU seperti toilet, minimarket, musola, ATM center, pompa nitrogen dan sebagainya sesuai dengan kebutuhan pengguna. 2. Metode Penelitian Teknik Pengumpulan Data Untuk mendapatkan informasi secara menyeluruh yang diperlukan dalam pembuatan aplikasi SPBU Finder ini, maka teknik pengumpulan data yang digunakan, antara lain: a. Observasi Metode pengumpulan data dengan mengamati langsung serta mencari lokasi SPBU di area Jakarta. Selain itu pada metode observasi, penulis juga melakukan pencatatan secara rinci mengenai data yang dibutuhkan dalam penelitian dan mengambil gambar dari lokasi SPBU yang di observasi. b. Studi Pustaka Metode pengumpulan data ini dilakukan dengan mengumpulkan dan mempelajari informasi yang berhubungan dengan penelitian, termasuk analisis, perancangan, dan implementasi sistem. Pada metode ini, informasi yang didapatkan antara lain melalui jurnal, artikel, buku, internet dan perpustakaan. Metode Pengembangan Sistem Pada proses perancangan aplikasi SPBU Finder selain melakukan proses proses standar, penulis juga menggunakan metode pengembangan sistem meliputi tahapan sebagai berikut:

KNiST, 30 Maret 2017

a. Analisa Kebutuhan Perangkat Lunak Pada tahap ini dilakukan analisis pembuatan aplikasi pencarian SPBU di wilayah Jakartat dan sekitarnya, dengan memanfaatkan fitur GPS dan Google Maps untuk melihat antara lokasi pengguna dengan lokasi SPBU yang terdekat dengan pengguna, serta dapat melihat fasilitas pendukung yang ada di lokasi SPBU sesuai kebutuhan pengguna, seperti toilet, minimarket, musola, ATM center, pompa nitrogen dan sebagainya b. Desain Pada perancangan sistem aplikasi SPBU Finder, penulis menggunakan permodelan dengan diagram UML (Unified Modelling Language), antara lain: use case diagram, class diagram, activity diagram, sequence diagram, dan deployment diagram. aplikasi ini menggunakan dua layer yaitu layer client dan layer server. Layer client adalah aplikasi pada mobile sebagai proses antar muka dengan pengguna. Sedangkan layer server adalah aplikasi web yang berfungsi sebagai layanan dan tempat basis data tersimpan. c. Testing Pada tahap ini merupakan tahap translasi perancangan aplikasi ke dalam bentuk program dengan proses coding dan debugging yang kemudian dilakukan pengujian dengan menggunakan White Boxtesting dan Black Box testing untuk memeriksa detail perancangan, struktur kontrol dari desain program secara prosedural, dan keluaran yang dihasilkan. d. Implementasi Pada tahapan ini dilakukan proses implementasi pada smartphone berbasis android dengan minimum SDK Android 4.1. Apabila pada saat uji coba, ditemukan kekurangan didalam aplikasi, maka akan menjadi bahan evaluasi untuk memperbaiki aplikasi agar lebih baik lagi. Metode Advanced Positioning Pada permbuatan aplikasi SPBU Finderditerapkan metode Advanced Positioning dari Assisted-Global Positioning System. Metode ini merupakan metode penentuan posisi yang paling akurat. Metode Advanced Positioning terdapat dalam Assisted-Global Positioning System (A-GPS). Menurut (Safaat, 2015) menyatakan bahwa A-GPS juga merupakan

273

ISBN: 978-602-61242-0-3 metode yang berbasis pada waktu. Pada metode ini, akan dilakukan pengukuran waktu tiba dari sebuah sinyal yang dikirim dari tiga buah satelit GPS. Hal ini berarti handset harus memiliki fasilitas untuk mengakses GPS. A-GPS juga menghasilkan akurasi secara vertical dan estimasi jarak yang baik. Akurasinya pun sampai kurang dari 10m. Location Based Service (LBS) Location Based Service (LBS) merupakan sebuah teknologi layanan berbasis lokasi yang dapat menampilkan posisi geografis keberadaan suatu objek tertentu atau mengidentifikasi lokasi seseorang sehingga memungkinkan peng-guna mendapatkan informasi suatu letak lokasi tertentu dengan bantuan GPS (Global Positioning System). Menurut (Safaat, 2015) menyatakan bahwa “LBS (Location Based Service) merupakan suatu layanan yang bereaksi aktif terhadap perubahan entitas posisi sehingga mampu mendeteksi letak objek dan memberikan layanan sesuai dengan letak objek yang telah diketahui tersebut”.

Sumber: Safaat (2015) Gambar 1. Teknologi Location Based Service Menurut (Safaat, 2015), dalam menggunakan layanan berbasis lokasi elemen yang diperlukan antara lain: a. Mobile Devices yaitu sebuah alat yang digunakan untuk meminta informasi yang dibutuhkan. Biasanya perangkat yang memungkinkan yaitu PDA, Mobile Phones, Laptop, dan perangkat lainnya yang mempunyai fasilitas navigasi. b. Communication Network adalah jaringan selular yang mengirimkan data pengguna dan permintaan layanan. c. Positioning Component untuk pengolahan layanan biasanya posisi pengguna harus ditentukan. Posisi pengguna dapat diperoleh menggunakan jaringan komunikasi atau dengan menggunakan Global Positioning System (GPS).

KNiST, 30 Maret 2017

d.

Service and Application Provider adalah penyedia layanan pengguna selular yang bertanggung jawab untuk memproses layanan. e. Data and Content Provider yaitu penyedia layanan informasi data yang dapat diminta oleh pengguna. Pengujian Sistem Pengujian sistem bertujuan untuk memastikan bahwa seluruh operasi internal dari aplikasi yang dibuat telah sesuai berdasarkan pada spesifikasi dan komponen yang telah digunakan secara tepat. Selain itu, pengujian sistem juga bertujuan untuk menganalisis tingkat kesalahan yang mungkin terjadi pada aplikasi yang berjalan. Pengujian sistem yang penulis gunakan yaitu dengan pendekatan black box testing dan yang kedua adalah white box testing. Black box testing dilakukan pada interface software dan memeriksa sedikit mengenai struktur logikal internal software. Selain itu dilakukan pula pengujian menggunakan White box testing yang didasarkan pada pemeriksaan detail prosedural yang menekankan kepada tingkat kebenaran alur algoritma tersebut diimplementasikan. Menurut (Rouf, 2012) “Black Box: pengujian untuk mengetahui apakah semua fungsi perangkat lunak telah berjalan semestinya sesuai dengan kebutuhan fungsional yang telah didefinsikan”. Menurut (Pressman, 2010), Whitebox testing adalah pengujian yang didasarkan pada pengecekan terhadap detail perancangan, menggunakan struktur kontrol dari desain program secara procedural untuk membagi pengujian kedalam beberapa kasus pengujian. 3. Pembahasan 3.1. Rancangan Algoritma Pada Kasus Mulai

Inisialisa si Awal

Beri Label Sementara

Menentukan Titik koordinat Latitude dan Longitude

Beri Label Permanen Untuk Marker Menghapus Label Sementara

Tidak

Label ada? Ya Selesai

Gambar 2. Algortima Pada Sistem

274

ISBN: 978-602-61242-0-3 Saat memulai perancangan aplikasi, dibuatlah sebuah inisialisasi dari SPBU kemudian diberi label sementara dan diberi titik koordinat Latitude dan Longitude. Garis lintang (latitude) dan garis bujur (longitude) adalah suatu sistem koordinat geografis yang digunakan untuk menentukan lokasi suatu tempat di permukaan bumi. Setelah titik koordinat ditemukan, maka diberikan label permanen pada SPBU dan label sementara yang sebelumnya sudah dibuat akan dihapus. Jika berhasil, maka proses akan selesai. Apabila marker SPBU tidak ada, maka akan mengulang pada proses pemberian label permanen SPBU. 3.2. Permodelan UML 1.Use Case Diagram Pada use case diagram terdapat gambaran aktivitas atau interaksi yang berurutan antara aktor dan sistem. Use case aplikasi SPBU Finderdigambarkan dalam diagram berikut:

act 1 Activity Diagram Cari SPBU Terdekat Pengguna

Aplikasi

Start Jalankan Aplikasi SPBU Finder

Splash Screen

Pilih Menu Cari SPBU Terdekat

Menu Utama

Tampil Marker dengan Marker SPBU

End

Gambar 4. Activity Diagram Cari SPBU Terdekat Activity Diagram Daftar dan Informasi act 3 Detail SPBU Pengguna

Aplikasi

Start Jalankan Aplikasi SPBU FInder

Pilih Mneu Daftar SPBU

Gambar 3. Use Case Diagram Aplikasi 2. Activity Diagram Dibawah ini activity diagram pada sistem yang akan dibangun: act 1 aw al Activity Diagram Aplikasi

Splash Screen

Menu Utama

Tampil Pilihan SPBU Pilih SPBU Tampil Lokasi dan Marker SPBU Pilih?

Start

Splash Screen

Pilih Lokasi

Pilih Galery

Menu Utama

Tampil Sesuai Pilihan Pilih?

Sudah Melakukan Pemilihan?

Pilih menu Cari SPBU Terdekat

Pilih Menu Daftar SPBU

Pilih Menu Tentang Aplikasi

Pilih Menu Bantuan

End

Gambar 5. Activity Diagram Daftar dan Informasi Detail SPBU End

Gambar .3. Activity Diagram Aplikasi

KNiST, 30 Maret 2017

275

ISBN: 978-602-61242-0-3 Activity Aplikasi

Diagram

Informasi

Tentang

Tampilan Menu Utama SPBU Finder

act 4

Aplikasi

Pengguna

Start

Jalankan Aplikasi SPBU Finder

Splash Screen

Pilih Menu Tentang Aplikasi

Menu Utama

Tampil Informasi Aplikasi

End

Gambar 6. Activity Diagram Informasi Tentang Aplikasi Activity Diagram Bantuan

act 6

Aplikasi

Pengguna

Start Jalankan Aplikasi SPBU Finder

Pilih Menu Bantuan

Splash Screen

Menu Utama

Gambar 9 .Tampilan Menu Utama SPBU Finder Tampil Informasi Bantuan

Tampilan Marker SPBU End

Gambar 7. Activity Diagram Bantuan 3.3. Implementasi Pada tahap implementasi ini dibagi menjadi beberapa komponen-komponen yang diuji dari aplikasi ini sebagai berikut: Tampilan awal Splash

Gambar 8. Tampilan awal Splash Gambar 10.Tampilan Marker SPBU

KNiST, 30 Maret 2017

276

ISBN: 978-602-61242-0-3 Tampilan List

Tampilan Lokasi Salah Satu SPBU

Gambar 13. Detail Lokasi SPBU Tampilan Fasilitas SPBU Gambar 11. Tampilan List Tampilan Detail Salah Satu SPBU

Gambar 12. Detail SPBU

KNiST, 30 Maret 2017

Gambar 14. Tampilan Fasilitas SPBU

277

ISBN: 978-602-61242-0-3 Tampilan Menu Tentang Aplikasi

Gambar 15.Tampilan Menu Tentang Aplikasi 4. Simpulan Dengan diterapkannya metodeLocation Based Service (LBS) pada aplikasi Android SPBU Finder dapat disimpulkan bahwa Aplikasi SPBU Finder membantu dan memudahkan dalam pencarian layanan informasi SPBU terdekat untuk menemukan lokasi SPBU dengan fasilitas yang ada di SPBU seperti BBM yang dijual, toilet, minimarket, musola, ATM center, pompa nitrogen dan sebagai meet point yang menyesuaikan dengan kebutuhan pengguna. Dengan adanya aplikasi SPBU Finder, memudahkan pengguna untuk mendapat informasi rute perjalanan yang memudahkan para pengguna menuju ke lokasi SPBU yang dituju. Dengan dibuatnya aplikasi ini dapat bermanfaat dan menjembatani para pengguna aplikasi yang

KNiST, 30 Maret 2017

berada di area Jakarta secara khusus dan diharapkan nantinya diimplementasikan secara umum di daerah lain untuk menemukan lokasi SPBU terdekat sehingga dapat mengisi bahan bakar sesuai dengan lokasi dan fasilitas yang diinginkan. Beberapa Saran dalam penelitian selanjutnya yaitu: Menambahkan fitur tambah lokasi yang dilakukan oleh pengguna baik admin maupun pengguna lainnya agar nantinya dapat ditambahkan marker baru beserta infomasi SPBU baru untuk memperkaya database. Menambahkan database yang terpisah dari aplikasi berupa Client dan Server saat data masukan sudah mulai banyak dan memerlukan kapasitas yang lebih besar, sehingga penggunaan memori ponsel dapat tereduksi. Perlu dilakukan pengembangan penelitian selanjutnya untuk menghu-bungkan setiap daerah yang ada di Indonesia. Perlu diadakan analisa dan survey selanjutnya untuk mengetahui kualitas aplikasi. Referensi Anwar, B., Jaya, H., & Kusuma, P. I. (2014). Implementasi Location Based Service Berbasis Android Untuk Mengetahui posisi User. Jurnal SAINTIKOM, 121133. Pressman, R.S. (2010). Software Engineering. New York: Mc Graw – Hill Inc. Rouf, A. (2012). Pengujian perangkat lunak dengan menggunakan metode white box dan blackbox. HIMSYATECH, 1-7. Safaat, N. (2015). Rancang Bangun Aplikasi Multi Platform (Android, IOS, Windows Phone, Blackberry, Symbian). Bandung: Informatika.

278

47-86-1-SM terbit.pdf

mengakses GPS. A-GPS juga menghasilkan. akurasi secara vertical dan estimasi jarak. yang baik. Akurasinya pun sampai kurang. dari 10m. Location Based ...

409KB Sizes 0 Downloads 243 Views

Recommend Documents

No documents